Kamis, 24 September 2015

Pabo [Chapter 7]



Main Cast:
Kim Jaejoong (as girl), Jung Yunho, Park Yoochun, Shim Changmin, Kim Junsu

Other Cast:
Lee Min Ho (as teacher), Go Ara (as Yunho’ girlfriend), Lee Sungmin (as president of class)

Cameo:
Yoo Eun Hye, Im Yoona, Jung Il Woo, Lee Yeo Won

Genre:
Romance, School Life

Rating:
General

Author : Dian_mirotica

Di dalam taksi…



Tidak ada sepatah katapun yang terucap sejak keduanya masuk ke dalam taksi. Jaejoong menatap ke luar jendela di sebelahnya, sementara Yunho memandangi buku-buku jarinya, terkadang berusaha mencuri pandang ke arah Jaejoong.

“aku tidak menyangka Kim Jaejoong bisa seperti itu” akhrinya Yunho yang tidak tahan dengan suasana sepi itu, memulai obrolan.

“seperti apa?” sahut Kim Jaejoong tanpa mengalihkan tatapannya dari jendela. Suaranya terdengar lelah.

“kau… berbeda saja dengan Kim Jaejoong yang biasa kukenal di sekolah”

“bukankah kau bilang sebanyak apapun make up yang ditumpahkan ke wajahku aku tetap si culun…” suara lelah itu semakin terdengar jelas.

“sebenarnya, kau… cukup cantik” Yunho menelan ludah, berharap detik itu kembali dan ia tidak akan mengatakannya “apalagi tanpa kacamata aneh itu, hehehe…” tapi mulutnya malah menambahkan lagi.

Dheg!

Jaejoong diam, setelah itu hanya terdengar suara helaan nafas berat. Kemudian ia mencondongkan tubuhnya ke arah jendela dan meletakan tasnya di bawah kepala. 
Diam-diam ia menggigit bibir bawahnya pelan, menahan suatu perasaan yang meledak-ledak dalam hatinya.

“sadarlah Kim Jaejoong, jangan berharap lebih. Kau tahu siapa dia. Kau tahu bagaimana dia memanfaatkanmu. Jangan tertipu, jangan, chebal…” ia pun memejamkan mata dan tertidur, hari ini ia lelah sekali. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup ia menjadi sorotan di atas panggung, hanya untuk berusaha tampil memukau di depan Jung Yunho. Sebuah pemikiran yang lantas dimaki-maki oleh dirinya sendiri.

Di Jalan Kyungsan

Taksi yang ditumpangi Jaejoong dan Yunho berhenti di pinggir jalan. Tadi Jaejoong bilang untuk berhenti di depan toko buku yang berada di jalan Kyungsan ini.

“hei… yah… oi… Kim Jaejoong…” Yunho menggoyang-goyangkan lengan Jaejoong, berusaha membangunkannya. Namun suara sepelan itu tidak membuat Jaejoong terbangun, nampaknya ia tertidur dengan cukup pulas.

Yunho mendekat, dilihatnya wajah yang tertidur itu dan perasaan tidak tega menghampirinya “Jaejoong-ah, kita sudah sampai” bisiknya dengan suara agak keras. Wajahnya berada tepat di depan wajah Jaejoong.

“hmmm?” ia menggeliat. Yunho menjauh, nafasnya tiba-tiba menjadi tidak beraturan. “sudah sampai?” ia mengucek mata dan merapikan rambutnya sekilas.

“eoh, sudah sampai, di mana rumahmu?”

“ahjussi, berapa biaya taksinya?” alih-alih menjawab pertanyaan Yunho, ia malah menengok ke arah mesin tarif.

“ei, sudahlah, aku saja yang bayar!” Yunho mendorong bahu Jaejoong. “ayo kita keluar!”

“kau langsung pulang saja dengan taksi ini”

“tidak! Akan kuantar sampai rumah” Yunho bersikeras, entah kenapa sekarang tidak ada lagi suara-suara penentangan dalam kepalanya.

“rumahku tidak di sini” Jaejoong bersiap turun, ia menunjuk toko buku di samping taksi 
“aku harus kerja”

Sepercik rasa marah meledak di hati Yunho “Kau ini kelelahan!! Apa tidak bisa izin dulu sehari? Memang berapa sih gajimu kerja di sini?” nada cemas terdengar kentara dalam suaranya.

Jaejoong memutuskan untuk tidak peduli, ia membuka pintu dan turun dari taksi. Sebelum pergi ia membungkukan badan agar bisa melihat Yunho “aku sudah tidur barusan, jadi sudah tidak lelah. Dan aku tidak bisa izin, aku sangat membutuhkan pekerjaan ini, soal gaji… untuk apa kau menanyakannya? Kau mau kerja di sini juga?”

Yunho sadar dirinya terlalu bersikap khawatir “sudahlah. Kalau begitu aku pergi duluan” sekarang ia terdengar kesal.

“geurae, gomawo… sampai jumpa besok!”

Brug! Pintu taksi ditutup dari luar.

Di Rumah Jung Yunho

Yunho menatap langit-langit kamar sementara pikirannya melayang pada sesosok orang. Sudah lebih dari jam 00.00 namun matanya sama sekali tidak ingin terpejam, padahal hari ini ia cukup sibuk dan tubuhnya letih, karena membantu seseorang.

“geu yeoja mwoya??” ia menggumam kesal, menepis lagi bayangan Jaejoong saat di atas catwalk tadi, untuk yang kesekian kalinya. “kerja paruh waktu? Chh! Apa hebatnya!!” lalu bayangan saat Jaejoong turun dari taksi, suaranya saat ia mengatakan harus kerja di toko buku itu.

“kau dalam masalah Jung Yunho, kenapa memikirkan yeoja itu terus???” ia menegacak rambut geram. Diliriknya kembali jam dinding, ia semakin kesal karena susah tidur. Akhirnya ia bangkit dari tempat tidur dan membuka tas sekolah, mengeluarkan buku dan lembar soal matematika. Beberapa menit kemudian ia sudah tenggelam mengerjakan soal-soal itu.

TBC...


~~~
Hi, I'm back!!! Gimana ceritanya? mainstream banget ya??  ^ ^
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian YA!
Love u

dian_mirotica
~~~ 


 



 
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar